sidetekin

Waspada, Penjahat Seksual Incar Anak Melalui Dua Cara Ini


Internet atau media sosial kini kian menjadi sumber terjadinya petaka seksual pada anak.

Meningkatnya kasus petaka seksual menunjukkan pentingnya kewaspadaan orang tua, karena para penjahat seksual kian rajin mengintip anak dan remaja melalui Internet dan media sosial.

Manajer lembaga swadaya masyarakat Terre des Hommes untuk Indonesia Sudaryanto mengatakan tren kekerasan seksual melalui internet ataupun media sosial semakin meningkat.

"Trennya semakin meningkat dari hari ke hari," ujar Sudaryanto, Kamis 7 November 2013.

Dia menambahkan, berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI, dari 80 persen kasus kekerasan seksual pada anak, sebanyak 31 persen di antaranya dimulai dari internet.

"Hampir semua anak korban kekerasan seks melalui internet menceritakan bahwa mereka bertemu dengan seseorang melalui media sosial," jelas Sudaryanto.

Media sosial seperti fasilitas Blackberry Messenger juga digunakan untuk mencari pelanggan.

Sudaryanto mencontohkan kasus di Surabaya, di mana anak berumur 12 tahun menjual temannya sendiri serta mencari pelanggan melalui media sosial.

"Potensi kekerasan seksual melalui internet di Indonesia sangat besar karena pengguna internet yang semakin meningkat," lanjut dia.

Untuk itu, Sudaryanto mengingatkan, perlu adanya pengawasan lebih dari orang tua untuk mengawasi anak-anaknya ketika menggunakan internet dan juga telepon pintar.

Beberapa penyebab, tambah dia, anak terjebak dalam eksploitasi seksual adalah lemahnya pengawasan orang tua, faktor ekonomi, keluarga tidak harmonis, dan pengaruh teman sebaya. (via kabar24/Antara)

BIAR LEBIH UPDATE, FOLLOW US!

Pengetahuan 7913221187247950150

Most View

Recent

Thanks To Our Advertiser

Kirim Artikel Kamu!

 photo YWJW_82232_zps24cf568e.png

Klik Untuk Berita Terbaru






item