PENTING: Wajib Tahu Sebelum Pacaran dengan Pria Lebih Muda
http://sidetek.blogspot.com/2013/10/penting-wajib-tahu-sebelum-pacaran.html
Dewi Amor bisa menembakkan panahnya pada siapa saja. Tanpa peduli tempat, waktu, bahkan usia. Pria yang menjalin cinta dengan wanita lebih tua pun lumrah adanya. Bahkan muncul istilah brondong, untuk menyebut pria muda yang memadu kasih dengan wanita lebih dewasa.
Kedengarannya romantis. Namun, jika hubungan itu tak disertai rasa tanggung jawab untuk menyesuaikan diri, bisa pula berujung pada perpisahan. Banyak contohnya di kalangan selebriti. Ashton Kutcher dan Demi Moore misalnya, atau Raffi Ahmad dan Yuni Shara.
Perbedaan usia memang mengartikan banyak hal. Perlu banyak penyesuaian. Kedua belah pihak harus saling membuka diri. Mengutip laman Shape, berikut hal-hal yang harus diperhatikan wanita sebelum menjalin asmara dengan brondong.
Gairah Tinggi
Pria berada di puncak gairah seksual saat mereka berusia 20-an tahun. Hormon testosteron mereka meningkat tajam. Mereka juga lebih bersemangat mencoba hal-hal baru. Siapkan diri jika kekasih berada dalam rentang usia itu. Jangan matikan gairah mereka.
Pola Kencan
Makan malam berdua ditemani nyala lilin cantik memang romantis. Tetapi pria muda lebih menyukai kencan-kencan yang menyenangkan. Jangan kaget jika mereka minta ditemani menonton konser musik atau berolah raga di taman. Positifnya, semangat mereka akan membangkitkan kembali jiwa muda wanita.
Gaya Hidup Berbeda
Pahamilah, anak muda lebih suka berkumpul dengan kelompoknya. Jadi, wanita harus memaklumi jika pria muda lebih sering menghabiskan waktu bersama teman-temannya daripada berkencan. Tak perlu juga cemburu berlebihan terhadap teman wanitanya.
Ketrampilan Komunikasi
Sebaliknya, wanita tak harus melawan pasangan brondong-nya dengan pamer kemesraan bersama lelaki yang seusia. Mereka akan lebih mudah terbakar api cemburu. Hadapi konflik dengan tenang dan dewasa, itu yang mereka inginkan. Kuncinya: ketrampilan berkomunikasi.
Komitmen
Meski sudah sama-sama merasa cocok, pria muda belum tentu berani berkomitmen. Robi Ludwig, seorang psikoterapis menyebutkan, pria muda belum siap mendapatkan tekanan dan tanggung jawab. Mereka belum matang secara emosional.
Bagi mereka, pernikahan merenggut kebebasan. Menghadapi hal ini, yang bisa dilakukan seorang wanita hanya bersabar. Penting juga mengasah kedewasaan pasangan dengan menempatkan mereka sebagai penanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.
Tuntutan Biologis
Wanita punya ‘masa kadaluarsa’. Jika harus hamil di atas usia 40 tahun, meski tak mustahil, rawan bagi kesehatan rahim dan janin. Ini akan menjadi masalah jika pasangan belum merasa cukup matang untuk memiliki anak.
Tak ada cara lain selain mencoba membuat mereka paham bahwa wanita punya keterbatasan dalam hal biologis. Toh, jika nanti sudah menjadi ayah, secara naluriah pria akan lebih bertanggung jawab.
Masalah Karier
Kesuksesan wanita juga bisa jadi hambatan dalam berhubungan. Pria muda akan merasa terintimidasi jika pasangannya memiliki karier yang lebih mapan. Masalah akan semakin pelik jika akhirnya pria merasa tak berguna. Sebaiknya, selalu posisikan diri sejajar dengan pasangan, jangan terlalu mendominasi.
source