Daftar Mata Uang Sampah di Dunia, Rupiah?
https://sidetek.blogspot.com/2014/12/daftar-mata-uang-sampah-di-dunia-rupiah.html
Artikel Daftar Mata Uang Sampah di Dunia, Rupiah Peringkat Berapa? menjadi artikel yang paling menarik perhatian pembaca di kanal bisnis Liputan6.com, pada edisi Sabtu 13 Desember 2014.
Tak hanya itu saja, ada empat artikel lainnya yang menyita perhatian pembaca di akhir pekan. Ingin tahu apa saja artikel pilihannya? Berikut lima artikel terpopuler:
1. Daftar Mata Uang Sampah di Dunia, Rupiah Peringkat Berapa?
Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) mengakui 180 mata uang nasional sebagai alat pembayaran yang sah. Sampai saat ini, dolar AS (US$) masih menjadi mata uang acuan, atau patokan nilai tukar bagi mata uang lainnya.
Salah satu hal yang menarik untuk disimak adalah bagaimana keterkaitan antara dolar AS dengan mata uang lainnya. Bagaimana misalnya, ada mata uang yang justru nilainya lebih tinggi dari dolar seperti euro yang digunakan di seantero Eropa.
Jika ada mata uang yang lebih tinggi dari dolar AS, maka tentu ada pula mata uang yang nilainya lebih rendah. Bahkan, ada mata uang yang nilainya terlampau jauh dari dolar AS. Misalnya, pada mata uang tertentu, nilai 1 dolar AS setara dengan puluhan ribu. Posisi ini yang membuat banyak mata uang disebut sebagai mata uang sampah.
2. Rupiah Jadi Mata Uang Tak Berharga di Dunia, Ini Komentar BI
Rupiah menjadi mata uang dengan nilai terendah keempat dari 180 negara dunia. Level ini diperingkat berdasarkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang masih menjadi mata uang acuan, atau patokan nilai tukar bagi mata uang lainnya.
Menanggapi hal itu, Bank Indonesia menilai itu bukan suatu hal yang patut dipermasalahkan mengingat hal itu hanya soal pencantuman angka saja.
3. Sistem Pembayaran RI Lebih Canggih dari AS dan Australia
Bank Indonesia (BI) mengaku sistem pembayaran di Indonesia lebih canggih dibanding negara adidaya seperti Amerika Serikat dan Australia.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Peter Jacob menegaskan lebih baiknya sistem pembayaran tersebut terutama dalam hal sistem pembayaran menggunakan kartu kredit.
4. Ini Dia Kota Termahal Buat Para Pekerja Asing
Perusahaan konsultasi global ECA International kembali merilis survei biaya hidup para ekspatriat di seluruh dunia. Hasilnya, ibukota Korea Selatan, Seoul menjadi kota paling mahal di Asia bagi para ekspatriat.
Mengutip hasil survei bertajuk `ECA International's Cost of Living` dari CNBC, Sabtu 13 Desember 2014, Seoul mengalahkan Tokyo yang kini berada di posisi kedua sebagai kota paling mahal di Asia bagi para ekspatriat.
5. Jokowi Ancam Stop Aliran Dana ke Daerah yang Lambat Membangun
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengancam akan menghentikan dana alokasi khusus (DAK) bagi daerah yang gagal memenuhi target untuk pelaksanaan pembangunan proyek-proyek, khususnya proyek-proyek dimulai tahun anggaran 2015.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengancam akan menghentikan dana alokasi khusus (DAK) bagi daerah yang gagal memenuhi target untuk pelaksanaan pembangunan proyek-proyek, khususnya proyek-proyek dimulai tahun anggaran 2015. (via liputan6)
BIAR LEBIH UPDATE, FOLLOW US!