Wanita Ini Rajut Mantel Buat Suami dari Rambutnya Selama 11 Tahun
https://sidetek.blogspot.com/2014/02/wanita-ini-rajut-mantel-buat-suami-dari.html
Beberapa orang menunjukkan cintanya melalui cara mereka sendiri. Seperti yang dilakukan oleh Xiang Renxian, wanita asal China ini melakukan hal yang romantis untuk suaminya. Ia merajut mantel serta topi selama sebelas tahun dari rambut sendiri yang dikumpulkan sejak berusia 34 tahun.
Xiang yang kini berumur 60 tahun berhasil menyelesaikan mantel tersebut. Sudah puluhan helai rambut ia kumpulkan selama 26 tahun agar bisa dijahit. Dulu ia dikenal memiliki rambut yang panjang dan indah, karena itu Xiang termotivasi untuk mengumpulkan rambut yang rontok.
Awalnya Xiang hanya mengumpulkan saja tanpa tahu apa yang harus dilakukan dengan rambut tersebut. Baru pada 2003 ia menemukan ide untuk memiliki rambut indah itu selamanya sekaligus sebagai hadiah spesial yang pernah ia berikan untuk suami tercinta selama masa hidupnya.
"Saat muda aku dikenal memiliki rambut panjang yang berkilau dan ketika semakin tua aku sadar bahwa aku akan kehilangan rambut indahku. Untuk mengabadikannya, aku menemukan ide yang tidak cuma berguna untukku tapi juga suamiku," ujar Xiang seperti dilansir dari Oddity Central.
Xiang menuturkan, untuk membuat mantel dan topi hangat dari puluhan ribu helai rambut dibutuhkan teknik merajut yang sulit. Butuh waktu lama untuk mempelajari teknik itu namun ia tetap bersabar demi mendapatkan hasil maksimal. Ia tidak ingin kesabarannya selama bertahun-tahun mengumpulkan rambut berakhir sia-sia.
Meskipun sulit, Xiang tidak pernah putus asa untuk belajar merajut mantel dan topi pria secara perlahan. Seiring berjalannya waktu ia pun bisa menguasai teknik merajut rambut di usia 49 dan segera mengerjakannya dengan semangat. Wanita yang tinggal di Chongqing, China, itu menggunakan 15 helai rambut untuk satu benang wol. Berbeda dengan topi yang memiliki 20 helai per satu untaian agar tidak mengalami kerusakan saat ditenun.
Xiang berhasil menyelesaikan pembuatan mantel dan topi di 2011. Ketika rajutan itu selesai, ia merasa perlu sedikit sentuhan akhir yang memaksimalkan karyanya. Ia memutuskan untuk merajut nama, tanda tangan, serta tanggal penyelesaian mantel tersebut dengan menggunakan rambut putihnya (uban). Butuh waktu satu tahun agar rambut putihnya cukup untuk dirajut di atas mantel.
Secara keseluruhan, Xiang membuat mantel dan topi dari 116.058 helai rambut. "Lebih dari 11 tahun aku mengumpulkan rambutku dan kini telah menjadi hadiah spesial buat suamiku. Aku menggunakan 116.058 helai, mantel yang aku buat memiliki berat 382,3 gram dan topi 118,5 gram," tutupnya.
source
Xiang yang kini berumur 60 tahun berhasil menyelesaikan mantel tersebut. Sudah puluhan helai rambut ia kumpulkan selama 26 tahun agar bisa dijahit. Dulu ia dikenal memiliki rambut yang panjang dan indah, karena itu Xiang termotivasi untuk mengumpulkan rambut yang rontok.
Awalnya Xiang hanya mengumpulkan saja tanpa tahu apa yang harus dilakukan dengan rambut tersebut. Baru pada 2003 ia menemukan ide untuk memiliki rambut indah itu selamanya sekaligus sebagai hadiah spesial yang pernah ia berikan untuk suami tercinta selama masa hidupnya.
"Saat muda aku dikenal memiliki rambut panjang yang berkilau dan ketika semakin tua aku sadar bahwa aku akan kehilangan rambut indahku. Untuk mengabadikannya, aku menemukan ide yang tidak cuma berguna untukku tapi juga suamiku," ujar Xiang seperti dilansir dari Oddity Central.
Xiang menuturkan, untuk membuat mantel dan topi hangat dari puluhan ribu helai rambut dibutuhkan teknik merajut yang sulit. Butuh waktu lama untuk mempelajari teknik itu namun ia tetap bersabar demi mendapatkan hasil maksimal. Ia tidak ingin kesabarannya selama bertahun-tahun mengumpulkan rambut berakhir sia-sia.
Meskipun sulit, Xiang tidak pernah putus asa untuk belajar merajut mantel dan topi pria secara perlahan. Seiring berjalannya waktu ia pun bisa menguasai teknik merajut rambut di usia 49 dan segera mengerjakannya dengan semangat. Wanita yang tinggal di Chongqing, China, itu menggunakan 15 helai rambut untuk satu benang wol. Berbeda dengan topi yang memiliki 20 helai per satu untaian agar tidak mengalami kerusakan saat ditenun.
Xiang berhasil menyelesaikan pembuatan mantel dan topi di 2011. Ketika rajutan itu selesai, ia merasa perlu sedikit sentuhan akhir yang memaksimalkan karyanya. Ia memutuskan untuk merajut nama, tanda tangan, serta tanggal penyelesaian mantel tersebut dengan menggunakan rambut putihnya (uban). Butuh waktu satu tahun agar rambut putihnya cukup untuk dirajut di atas mantel.
Secara keseluruhan, Xiang membuat mantel dan topi dari 116.058 helai rambut. "Lebih dari 11 tahun aku mengumpulkan rambutku dan kini telah menjadi hadiah spesial buat suamiku. Aku menggunakan 116.058 helai, mantel yang aku buat memiliki berat 382,3 gram dan topi 118,5 gram," tutupnya.
source