sidetekin

10 Hal Yang Sedang Berubah di Jakarta

Permisi agan dan sistah sekaliannya.. mau salam hormat dulu dari nubitol, buat semuanya. Mau kasi liat informasi yang ude dikumpulin relawan GantiJakarta mengenai perubahan-perubahan yang ada di Jakarta. Datanya kite catet bareng-bareng dengan menggandeng juga banyak komunitas di Jakarta.

1. Waduk pluit


Waduk Pluit adalah bagian akhir dari pengaturan air yang vital di Jakarta. Selama puluhan tahun waduk ini dibiarkan kotor, penuh enceng gondok, dan diduduki warga. Akibatnya selain penanganan banjir tidak maksimal, warga yang memenuhi bantaran kali pun ikut menjadi korban banjir setiap tahunnya.

Sejak Ramadhan 2013, Waduk ini telah diinspeksi berkali-kali dan akhirnya pengerukan dimulai. Warga yang masih membandel dibujuk untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman dan nyaman di Rumah Susun.

Kini Waduk Pluit telah menjadi waduk berkapasitas raksasa, dilengkapi Taman Kota yang begitu luas dan lapang untuk aktivitas warga dan menjadi ruang publik yang bebas diakses siapa saja.


2. Waduk Ria Rio


Waduk Ria Rio adalah waduk yang terletak di daerah Pedongkelan, Pulogadung, Jakarta Timur, Jakarta dengan luas 26 hektar. Pada tahun 1950an, daerah ini masih berupa rawa, dan kemudian pada masa Gubernur Ali Sadikin dibangun waduk untuk mengurangi genangan air dan banjir di daerah ini. Pembangunan dimulai pada 1960, saat PT. Pulomas Jaya membutuhkan tanah urukan untuk membuat lapangan pacuan kuda Pulomas dan akhirnya tanah bekas kerukan tergenang dan berubah menjadi waduk.

Waduk ini awalnya begitu kotor dan tidak terawat sehingga dipenuhi enceng gondok nyaris di seluruh permukaan. Akibatnya banyak yang merasa tidak sadar bahwa Waduk Ria Rio telah berbenah dan bersolek menjadi waduk yang cantik.

Waduk Ria Rio diresmikan pada 26 September 2013. Dilengkapi dengan wifi gratis dan pohon baobab yang teduh, serta tanaman eksklusif di seluruh tamannya, Waduk Ria Rio berubah wujud menjadi tempat rekreasi warga Jakarta. (ssttt.. password wifi gratisan di mari: pulomasjaya)


3. Terminal Manggarai


Terletak tepat di depan Pasar Raya Manggarai, Terminal Manggarai dulunya menjadi perhentian terakhir bagi beberapa trayek penting Metromini dan Kopaja. Namun kemudian seiring berkembangnya sarana transportasi CommuterLine dan Transjakarta, minat menggunakan bus kecil semakin rendah sehingga semakin lama waktu ngetem bagi pengemudi di terminal ini, menambah keruwetan terminal yang pada dasarnya memang sudah kurang perawatan.

Selain itu, pengguna TransJakarta maupun Commuterline telah lama berharap agar Terminal dan Stasiun Manggarai disatukan karena selama ini untuk mengakses kedua sarana tersebut, pejalan kaki harus berpacu dengan maut menyeberangi underpass yang tergenang kala banjir, dan rawan kejahatan kala malam.

Kini, mulai September 2013, Terminal Manggarai sedang bersolek menjadi sebuah terminal cantik dengan gaya kolonial, namun layanan tetap modern dan canggih. Halte buswaynya akan terhubung dengan Stasiun Manggarai dengan sebuah skywalk yang memudahkan pejalan kaki berpindah moda transportas ke Commuterline.


4. Cengkareng Drain


Setelah bertahun-tahun tidak dirawat, Cengkareng Drain kembali dikeruk hingga bersih . Proyek kerjasama antara Ditjen SDA dengan International Bank of Reconstruction and Development (IBRD) itu akan menelan biaya Rp 209 miliar dan diharapkan selesai dalam waktu dua tahun. Project yang merupakan bagian dari JEDI menelan dana untuk mengeruk sepanjang 7,8 kilometer.

Sebelumnya, Cengkareng Drain dipenuhi sampah dan endapan sehingga dikhawatirkan warga di sekitar terkena dampak banjir yang lebih berat. Dengan normalisasi ini, diharapkan debit air Cengkareng Drain bisa meningkat dari 300 meter kubik menjadi 500 meter kubik per detik dan meminimalisir banjir di daerah Cengkareng dan Sunter.


5. Kali Pakin


Bertahun-tahun Kali Pakin menjadi bagian akhir dari penyumbatan parah di sistem saluran Jakarta akibat sampah dan limbah. Padahal fungsi Kali Pakin sangat vital dalam menyalurkan air dari Kali Krukut ke Waduk Pluit. Saat pengerukannya, timbul bau tidak sedap sebagai tanda sedimen dan sampah sudah terlalu lama tidak pernah dikeruk. Ketahuan bahwa Kali ini tidak pernah disentuh perawatan.

Kini Kali Pakin telah mengalir lancar tanpa ada lagi sumbatan sampah, sehingga masyarakat di sekitarnya tidak lagi was-was tiap kali hujan dengan durasi panjang. Karena kini air telah dengan lancar mengalir ke Waduk Pluit.


6. Kampung Deret Petogogan


Kampung Deret Petogogan menuai pujian karena mampu menghasilkan hunian bersama yang dilengkapi taman dan tempat bermain di tengahnya. Warga yang dibiayai dengan program Kampung Deret mampu berkolaborasi menghasilkan hunian dan perkampungan yang lebih baik dibanding sebelumnya yang berupa kumpulan rumah yang kurang layak dihuni.

Tidak hanya memberikan bantuan yang memanjakan, warga diminta turut serta memperbaiki nasibnya sendiri dengan berpartisipasi menciptakan Kampung Deret yang layak huni, sekaligus menciptakan ciri khas setiap kampung.


7. Kampung Deret Tanah Tinggi


Kampung Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta dulu awalnya adalah salah satu contoh buruknya penataan kota. Rumah-rumah kecil dari bahan mudah terbakar dengan kondisi tidak layak huni dibangun berdempetan. Akibatnya saat kemarau, api dengan mudah menghanguskan seluruh pemukiman. Pemadam kebakaran juga sulit mencapai lokasi ini.

Melalui program Kampung Deret, warga Tanah Tinggi bisa menikmati bantuan rekondisi rumah mereka jadi jauh lebih layak. Rumah diberi jarak dan dibangun bertingkat dengan bahan semen sehingga potensi kebakaran massal bisa ditekan. Luas lantai bertambah signifikan sehingga sekeluarga lengkap bisa menikmati luas rumah yang layak dengan fasilitas yang mendukung, antara lain WC dan dapur yang bersih dan penerangan memadai.


8. Halte TransJakarta Fatahillah


Halte Transjakarta baru ini dibangun untuk memperkuat kesan kolonial Kota Tua, Jakarta. Dengan arsitektur ala Art Deco, ia tampak menyatu dengan bangunan cagar budaya di sekitarnya. Halte Fatahillah akan melayani rute TransJakarta XII Pluit-Priok.


9. 92 Truk Sampah Baru + 51 Sumbangan Pengusaha


Sejak 11 Desember 2013, Jakarta mendapat 92 truk sampah baru hasil e-budgeting untuk menggantikan truk sampah yang telah berusia hingga 30 tahun. 92 truk sampah tersebut yaitu 33 truk tipe R besar senilai Rp 910 juta, 20 truk tipe R kecil senilai Rp 542 juta, 24arm roll kecil senilai Rp 526 juta, dan 15 arm roll besar senilai Rp 930 juta.

Diharapkan dengan nyaris 100 truk sampah baru, warga bisa menikmati manajemen sampah yang lebih baik dan banjir Jakarta bisa semakin ringan.

Update: Karena tahun ini anggaran 200 truk sampah ditolak, Jakarta malah mengundang simpati para pengusaha untuk menyumbangkan 51 truk sampah. Jadi totalnye ade 143 Gan! Dari awalnya terzalimi malah dapat berkah truk baru gratisan. Ajib ga?


10. Akun twitter Posko DPU DKI Jakarta


Dulu sulit sekali mencari info mengenai proyek perbaikan dan pemeliharaan di DKI Jakarta. Seluruh pekerjaan tertutup tanpa bisa diakses oleh masyarakat. Namun kini Dinas Pekerjaan Umum membuka pintu informasi mengenai berbagai kegiatan dan kebijakan di bidang pekerjaan umum kepada seluruh masyarakat. Di social media, instansi ini aktif memberikan update melalui akun twitter: @poskodpudki.

Sekarang informasi ini bisa diakses dengan mudah, bahkan siapapun bisa memberi masukan dan kiritik sudut mana dari Jakarta yang belum tersentuh pemeliharaan atau bila ada pekerjaan yang tidak diselesaikan dengan profesional. Posko DPU DKI juga memberi informasi akurat dan resmi mengenai banjir dan ketinggian air di beberapa titik sungai dan pintu air di sekitar Jakarta.

Akun twitter ini sangat aktif dan cepat melayani keluhan warga. Cobain sendiri deh gan.

sumber

Indonesia 8727964477173307160

Most View

Recent

Thanks To Our Advertiser

Kirim Artikel Kamu!

 photo YWJW_82232_zps24cf568e.png

Klik Untuk Berita Terbaru






item