Pacaran atau Menikah? Ini Jawabannya
https://sidetek.blogspot.com/2015/05/pacaran-atau-menikah-ini-jawabannya.html
DUNIA ini indah jika dipenuhi oleh cinta. Persepsi kata cinta ini sering merujuk pada pembahasan cinta terhadap lawan jenis. Padahal sebenarnya cinta itu memiliki makna yang sangat luas. Ada cinta terhadap Tuhan, cinta kepada orang tua, cinta kepada saudara, cinta kepada diri sendiri, dan cinta kepada lawan jenis. Namun dari berbagai cinta yang ada, adakah cinta yang terlarang? Jawabannya tentu saja ada. Cinta seperti apa yang terlarang? Cinta yang bersemai di dalam hubungan yang belum sah tentunya atau yang dikenal dengan istilah pacaran. Pacaran ini bukan pembahasan yang asing lagi, semua orang sudah mengenal kata ini. Sebenarnya apa manfaat yang bisa diperoleh dari pacaran? Dan apa dampak yang dihasilkannya? Kebahagiaan dan kesenangan di dalam pacaran hanya bayangan semu dan sesaat, berbeda dengan perkawinan dan pernikahan. Jika di dalam pernikahan, seseorang baru akan merasakan nikmatnya cinta yang Allah swt. anugerahkan kepada kita. Semua yang dilakukannya mendapat pahala, sedangkan pacaran memandangnya dengan hawa nafsu saja sudah mendatangkan banyak dosa. Orang yang sudah menikah akan merasakan indahnya cinta. Namun sebenarnya pengertian pernikahan itu sendiri apa sih? Berikut dipaparkan penjelasannya.
Perkawinan (pernikahan) berasal dari Bahasa Arab, Az – zawaj yang menunjukkan makna berpadunya dua hal yang berbeda. Kemudian para ulama syariat sepakat mendefinisikan istilah az – zawaj sebagai berikut : “Akad yang bertujuan memberikan legitimasi halal kepada seorang laki – laki (suami) untuk menikmati tubuh seorang wanita atau sebaliknya selama tidak ada uzur syar’iyah (halangan – halangan syariat)”. Dengan adanya akad nikah itu menjadikan hubungan menjadi halal secara agama dan negara. Akad nikah mengikat dua jiwa dengan tali mawaddah dan rahmah.
Memutuskan jalan untuk menikah tidak semudah dan secepat yang dibayangkan. Memahami dan memilih pasangan yang tepat menjadi sebuah prasyarat sebuah pernikahan yang awet. Pasangan yang memahami betul – betul ilmu agama, akan membawa pada hidup yang sejahtera, karena mereka menjalani hidup sesuai dengan syariat Islam. Untuk menguntai bahtera pernikahan juga dibutuhkan pasangan yang sudah siap dalam segi mental, kedewasaan, lahir dan batin. Karena tidak mungkin sebuah pernikahan itu tidak diuji. Dengan adanya masalah dan ujian menjadikan mereka lebih saling menyayangi dan memahami satu sama lain. (via islampos)
BIAR LEBIH UPDATE, FOLLOW US!