Nama Indonesia Diubah Jadi Nusantara, Pilih Mana?
https://sidetek.blogspot.com/2014/03/nama-indonesia-diubah-jadi-nusantara.html
Seorang pakar metafisika Arkand Bodhana Zeshaprajna mengusulkan agar nama negara Indonesia diganti menjadi Nusantara. Arkand tentu punya alasan mengganti nama republik ini yang sudah terlanjur melekat itu. Menurut Arkand, nama Indonesia hanya memiliki Synchronicity Value sebesar 0.5 dan Coherence Value 0.2 yang menunjukkan rendahnya kualitas struktur nama tersebut. Dalam situsnya, Arkand menjelaskan apa itu Synchronicity Value dan Coherence Value.
”Negara-negara maju memiliki struktur nama yang berkualitas baik dan negara-negara yang belum juga maju dan tetap miskin memiliki struktur nama yang berkualitas rendah,” tulis Arkand dalam situsnya, Arkand. com.
Sebagai perbandingan, dalam lamannya itu Arkand memberikan tabel negara-negara yang memiliki nama Synchronicity Value dan Coherence Value yang baik. Negara yang memiliki Synchronicity Value dan Coherence Value tinggi maka pendapatan perkapitanya juga tinggi.
Menurut Arkand, kata Indonesia bukan berasal dari orang Indonesia atau pribumi. Hal ini membuat perjalanan bangsa kini menjadi terseok-seok. ”Asal-usul kata yang ternyata bukanlah hasil karya putra bangsa dan struktur kata yang ternyata tidak baik, yang terbuktikan dengan kondisi bangsa dan negara hingga saat ini yang semakin buruk membangkitkan pemikiran untuk mengganti nama negara Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut kata Arkand, banyak kebudayaan di dunia yang mengganti nama seseorang yang sering sakit pada masa anak-anak. Begitupun dengan negara, jika bangsanya sering sakit-sakitan, maka mengganti nama negara bisa jadi solusi.
”Jika di banyak budaya di dunia yang mengganti nama seseorang yang sering sakit pada masa anak-anak melalui pendekatan budaya dan religiusitas, maka saat ini kita mendekatinya juga melalui pendekatan budaya, religiusitas dan ilmu pengetahuan. Tiga pendekatan ini menemukan satu kata: Nusantara,” jelasnya.
Seorang penulis A S Laksana mengaku sudah bertemu dengan Arkand beberapa kali. Bahkan Laksana sempat menuliskan pengalamannya tentang penjelasan ilmu metafisika sampai ide nama Nusantara dari Arkand sendiri.
Sulak, panggilan akrab AS Laksana mengatakan, Arkand menilai nama Republik Indonesia itu buruk. Dia membaca struktur nama Indonesia dari kode-kode yang muncul dan terbaca dari ilmu metafisika yang dia punya.
Arkand disebut Sulak melihat Indonesia dari struktur nama negara, dengan parameter dan variabel yang banyak sekali. Hanya dia yang bisa menjelaskan dan bisa menyimpulkan bagus apa buruknya suatu nama itu. ”Dia bilang nama itu energi, kalau parameterparameternya jeblok akan menjadi energi buruk juga di dalamnya,” kata Sulak.
Menurut Sulak, pada dasarnya ilmu metafisika itu sama halnya dengan ilmu-ilmu penting lainnya. Metafisika menjelaskan sebab-sebab yang terjadi sehari- hari di dalam kehidupan manusia.
”Contoh kesehariannya pernah saya tulis juga, ilmu metafisika di dunia kedokteran itu dilarang melakukan operasi besar untuk pasien saat bulan purnama, karena pada waktu itu darah manusia sulit mengering karena pengaruh medan magnet yang besar, karena saat itu posisi bulan sangat dekat dengan bumi,” jelasnya.(mer/er via metropolitanonline.co)
BIAR LEBIH UPDATE, FOLLOW US!